Panjangnya Perjalanan Pendidikan
Ali Al Mutashim Billah Al Ayyubi LC
(Direktur Utama Helwa Center Mesir)

Hasil pendidikan tidak tampak seketika sebagaimana kita membangun rumah. Seberapa pun besarnya rumah akan bisa dilihat hasilnya dengan segera, bisa setahun atau dua tahun. Tetapi tidak dengan hasil membangun generasi dengan pendidikan dan tarbiyah rabbani. Hasilnya mungkin akan tampak ratusan tahun ke depan jika diukur dari generas perintis.

Proses panjang ini membutuhkan kesabaran, konsistensi, pengorbanan dan kesungguhan atau biasa disingkat dengan SISTIM ( Shabar, Istiqamah, Tadhiyyah dan Mujahadah ) tanpa ini niscaya mustahil hasil sebuah pendidikan yang melahirkan generasi tangguh dan berwibawa akan muncul.

Rasulullah adalah contoh dan teladan paling sempurna akan perkara ini. Bagaimana generasi penakluk hingga dua pertiga dunia melesat dari tempat asalnya hingga ribuan kilometer ke ujung dunia di Maghrib atau Maroko hingga ke ujung timur ke Meurauke. Dan itu tidak dibangun dalam sehari dua hari, setahun dua tahun tetapi ratusan tahun.

Generasi yang awalnya terusir tidak memiliki kekuasaan , menjadi penguasa dunia baik di daratan dan di lautan. Suara tapak kuda pasukannya menggetarkan musuh-musuhnya sebulan sebelum datangnya mereka di tempat pertempuran.

Gambaran bangunan generasi kokoh tan tertandingi diterapkan sempurna dalam sejarah dan cikal bakal terbentuknya Khilafah Ustmaniyyah. Kekuasaan besar Utmaniyyah berawal dari sebuah Kabilah Kayi yang berasal dari Balkh, sebuah wilayah di sebelah utara Afghanistan sekarang. Mereka hidup nomaden yang berpindah pindah karena tidak memilik daerah sendiri. Sebanyak 400 tenda dibawa ke mana pun mereka pergi, memasang dan membongkarnya sesuai kebutuhan. 200 orang Kabilah Kayi hidup seperti itu bertahun-tahun, baik anak anak maupun orang dewasa.

Akan tetapi, meski begitu mereka adalah kabilah yang hebat dan pejuang tangguh, pantang menyerah, cinta keimanan dan pembela kebenaran. Di bawah tenda-tenda itulah Syaikh Sulaiman Syah mendidik semua anak-anaknya terutama anak pertamanya Ertugrul, dengan tauhid yang kuat, semangat jihad, syahid dan pengorbanan kepada Islam. Berkat pendidikan dan pembinaan dari Syaikh Sulaiman, Ertugrul tumbuh menjadi seorang pemuda pemberani, pantang menyerah, cerdik dan semangat menyala membela Islam.

Ilustrasi Ertugrul dan Pasukannya
Dibawah kepemimpinan Ertugrul inilah wibawa Kabilah Kayi mulai diperhitungkan oleh dua negara besar ketika itu yakni Kekaisaran Bizantium dan Kekaisaran Mongol. 

Dari keturunan Ertugrul inilah lahir Osman, sebuah nama dimana kekhilafahan mereka kelak di nisbatkan. Seperti pepatah bilang, “ Anak Singa Lahir Dari Seekor Singa “ begitulah karakter Osman ini, persis dengan ayahnya. 
Selain gemblengan Ayahnya, Osman juga dididik secara khusus oleh Syaikh Adebali. Karakternya dibentuk dari pendidikan yang mendalam dan merasuk dalam relung jiwa Osman. Di antara nasihat Syaikh Adebali yang menjadi pelecut semangatnya untuk membangun peradaban gemilang adalah “ Tanamlah benih yang akan terus tumbuh untuk seribu tahun mendatang, jadilah mujahid yang memiliki mimpi dan himmah aliyah dengan mengikuti petunjuk Rasulullah, jika bukan engkau maka kelak keturunanmu yang akan melanjutkannya. “
Di waktu yang lain Syaikh Adebali membangun pola sikap Osman untuk senantiasa dekat dan bersama Allah. Dengan penuh wibawa beliau menasehatinya “ Wahai Osman, Jika engkau tidak bisa mengalahkan selimut di malam hari, jangan harap bisa mengalahkan musuhmu di siang hari. Jika engkau tidak bisa menegakkan iman di rumahnya maka engkau tidak akan bisa menegakkan peradaban dunia.” 

Dua materi pendidikan yang terpatri dalam jiwa Osman menjadikannya sosok yang kuat hujjahnya dan rendah hati dalam berinteraksi sesamnya. Karakter seperti ini kemudian diajarkan dalam keluarganya hingga keturunannya menjadi penerus perjuangan membangun peradaban mulia. 

Dari Osman lahirlah Ourkhan, dari Ourkhan lahir Murad I, dari Murad I lahir Bayazid I, dari Bayazid I lahir Muhamad I, dari Muhamad I lahir Murad II, dari Murad II lahir Muhamad II. Muhamad II inilah yang mendapatkan gelar Muhamad Al Fatih karena di tangan beliau lah Konstantinopel berhasil ditaklukkan. Padahal usia beliau kala itu baru 21 tahun.

Kita bisa melihat, jarak generasi perintis Ertugrul yang dibina langsung oleh Syaikh Sulaiman Syah dengan Muhamad II adalah 230 tahun. Hasil pendidikan itu membuahkan hasil dengan jatuhnya Red Apple istilah lain kota Konstantinopel di tangan Kesultanan Utsmaniyyah.

Dan rantai generasi hebat itu tidak berhenti sampai di sini, Muhamad II kemudian mekahirkan Bayazid Ii, dan Bayazid II melahirkan Salim I. Dan Salim I inilah Khalifah pertama dalam Khilafah Ustmaniyyah karena lemahnya Khilafah Abbasiyah karena gempuran Kekaisaran Mongol yang pada akhirnya Khalifah Mutawakkil menyerahkan jabatan Khalifah kepada Sultan Salim I. Kekauasaan Khilafah Ustmaniyyah terus berlangsung hingga 450 tahun sebelum dihancurkan oleh Mustafa Kamal pada tahun 1924. 

Walhasil, pendidikan itu bukan perkara instan, tetapi memiliki jalan panjang yang melelahkan. Di sinilah SISTIM ( Shabar, Istiqamah, Tahdiyyah dan Mujahadah ) itu dibutuhkan hingga kita menutup mata, dan anak anak kita menjadi penerusnya. Didiklah anak anak kita sebagaimana kita dididik karena mereka penerus perjuangan kita. Tanamkan cita cita kita sebagai cita cita meraka karena kelak merekalah yang akan memanennya. In sya Allah.

Carikanlah guru pembimbing yang dekat dengan Allah, yang menjadikan shalat Tahajud sebagai amalan hariannya, bacaan quran adalah dzikirnya, puasa adalag kebiasaanya, tegaknya hukum-hukum Allah sebagai arah perjuangannya dan mati di jalan Allah adalah tujuan tertingginya, jika ada guru seperti itu, genggam erat jangan engkau lepas selamanya.[]

Motivasi dan Inspirasi Administrator 06 Feb 2025 02:59pm

  • Komentar : 0

Berikan komentar terbaik Anda

Helwa Center

Lembaga konsultan pendidikan yang memfasilitasi calon pelajar Indonesia di Institusi-institusi Al-Azhar di Mesir sejak tahun 2015.

Find Us

18 Ahmed Zumor, Hay Asyir, Nasr City, Cairo

© 2024 | Binwasoft | All Rights Reserved. Privacy Policy | Terms of Service