Langkah Besar Besar di Dalam Tramco
Umar Shalahuddin Setyalaksana 
(Daris Kuttab Helwa Center)

Udin, seorang pelajar dari Indonesia yang sangat teliti dan cerdik.. dia sedang mendalami ilmu fiqih di kuliah Azhar..

 

Di hari Jumat setelah dia mengaji tentang ilmu tauhid, dia kembali ke Asyir menggunakan tremco. Disaat perjalanan di dalam tremco, banyak sekali ilmu-ilmu pengetahuan yang sedang berputar di otaknya. Dan di sela-sela pemikirannya, tiba tiba terpikirkan oleh dia tentang kisah kehidupan yang dia jalani…

 

Otaknya pun berfikir: “memang ya kehidupan itu membingungkan. Disaat aku ngga ada kerjaan, agenda dan kegiatan, aku malah deket dengan kemaksiatan, kemalasan, otakku jadi brainrot… memang enak sih tinggal main main aja, sepuasnya lagi… cuman itu sangat berlawanan banget dengan tujuanku awal.”

 

“Dan sebaliknya, ketika aku punya banyak banget agenda, dars, bimbel, kepanitiaan organisasi, self reward, aku dipertemukan dengan satu permasalahan, yaitu tentang prioritas. mana agenda yang harus  kuprioritaskan karna kebanyakan agenda dalam satu waktu.”

 

“Memang aku banyak menyesal karna ada beberapa agenda yang ku skip dan ku ganti dengan lain, eh tau taunya agenda yang kupilih malah ngga worth it”

 

Brak! suara pukulan keras yang dilontarkan tiba tiba oleh supir tremco karena sedang debat dengan salah satu penumpang.

 

Membuat tangan Udin mengepal kuat, terpancarkan kekesalan, sambil menyaut kecil: “haduhh, masak adu mulut hanya karna masalah sepele” 

 

lalu dia melanjutkan lagi perenungannya: ”Ohya, kan dua masalah tadi itu bisa diselesaikan dengan prinsip.. soalnya dengan prinsip aku bisa teringat kembali dengan tujuanku, dan dengan prinsip aku bisa memilah mana sih kegiatan yang sejalan dengan tujuanku.”

 

Di sela-sela perenungannya, ia melihat anak anak mesir yang bermain di jalanan, tertawa bahagia hanya karena alasan sepele, mengeluarkan ekspresi lepas bagaikan burung yang terbang di langit, membuat Udin ikut menikmati kebahagiaan itu.

 

Namun muncul pertanyaan yang datang entah dari mana, muncul bagaikan kilat, mengharuskan Udin membakar pikirannya kembali.

 

“Sebenarnya apa sih tujuan ku didunia ini, apa yang benar benar kuperjuangkan di masa kehidupanku ini? Dari pertanyaan ini menuntun Udin ke pertanyaan pertanyaan lain yang tidak bisa ia jawab juga.

 

“Kenapa kok aku dihidupkan? Apa sih hakikat diriku ini? Dan apa hakikat dari manusia? Kenapa ada manusia didunia ini?” Banyak sekali pertanyaan yang membuat azhari sangat berpikir keras.. dan dikabarkan Udin masih belum menemukan jawabannya.

Umum Administrator 07 Mar 2025 07:01pm

  • Komentar : 0

Berikan komentar terbaik Anda

Helwa Center

Lembaga konsultan pendidikan yang memfasilitasi calon pelajar Indonesia di Institusi-institusi Al-Azhar di Mesir sejak tahun 2015.

Find Us

18 Ahmed Zumor, Hay Asyir, Nasr City, Cairo

© 2024 | Binwasoft | All Rights Reserved. Privacy Policy | Terms of Service